Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 07.35. Awalnya, pertikaian hanya melibatkan dua orang, namun situasi cepat memanas dan meluas menjadi perkelahian antar keluarga.
Humas RSUD Bangli, Sang Kompyang Ari Wijaya, membenarkan adanya tiga korban yang dibawa ke rumah sakit. Dua di antaranya datang dalam kondisi sudah meninggal dunia.
“Sekitar pukul 09.20 Wita, IGD RSUD Bangli menerima dua pasien, yakni I Ketut Kartawa (50) dan Jero Sumadi (47), keduanya warga Banjar Tabu, Desa Songan. Saat tiba di rumah sakit, keduanya sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan medis, Jero Sumadi diketahui meninggal akibat luka terbuka di bagian perut dengan usus terurai. Sedangkan I Ketut Kartawa mengalami luka terbuka di kepala bagian depan serta luka parah di lengan bawah kanan yang menyebabkan kematian.
Sekitar pukul 10.09 Wita, pihak rumah sakit kembali menerima korban ketiga, I Wayan Ruslan (53), dengan kondisi luka serius. “Korban mengalami open fraktur pada siku kiri dan luka tusuk di bagian perut. Saat ini sedang mendapat perawatan intensif. Kami telah melakukan CT Scan dan rencana akan dilakukan tindakan operasi sore ini,” tambah Kompyang Ari.
Peristiwa ini berawal dari komunikasi Jero Sumadi dan salah satu terduga pelaku lewat media sosial.
Mereka membahas tentang mobil jeep yang dicegat Jero Sumadi. Terduga pelaku tidak terima dengan tindakan korban melakukan pencegatan terhadap mobil jeep tersebut. Kemudian lewat media sosial, terduga pelaku yang dalam keadaan emosi mengajak Jero Sumadi untuk bertemu.
Diduga pertemuan tersebut kemudian berujung pada perkelahian maut di Kintamani hingga nyawa Jero Sumadi dan Ketut Karyawan melayang.
Pasca perkelahian itu, Jero Sumadi tewas ditebas dengan kondisi luka terbuka pada bagian perut. Korban Kartawa mengalami luka terbuka di bagian kepala depan. Dia juga mengalami luka terbuka pada lengan bawah kanan.
Dalam kondisi mencekam tersebut, kedua korban kemudian dilarikan ke IGD RSUD Bangli sekira pukul 09.20 Wita menggunakan mobil pikap. Namun, saat dilarikan ke RSUD Bangli, kedua korban sudah dalam kondisi meninggal.
Selain kedua korban meninggal dunia, RSUD Bangli juga menerima satu korban dalam kondisi kritis yaitu, I Wayan Ruslan (53). Wayan Ruslan diantar oleh ambulans puskesmas sekira pukul 10.09 Wita.
Humas RSUD Bangli, Kompyang Ari Wijaya membenarkan dirinya menerima korban meninggal dunia dari Banjar Tabu, Songan. Terkait korban kritis, Wijaya mengatakan pasien mengalami trauma tusuk abdomen pasca perkelahian di Kintamani.
Saat ini korban sedang mendapat penanganan intensif dari petugas RSUD Bangli. "Tindakan yang sudah diambil CT Scan dan RO Thorax rencana akan diambil tindakan operasi sore ini dan saat ini sedang persiapan untuk tindakan," ujarnya.
Sementara itu, Polres Bangli telah melakukan penyitaan beberapa barang bukti perkelahian maut itu di antaranya dua bilah pedang samurai dan sebuah tongkat besi.
Pasca perkelahian itu, Jero Sumadi tewas ditebas dengan kondisi luka terbuka pada bagian perut. Korban Kartawa mengalami luka terbuka di bagian kepala depan. Dia juga mengalami luka terbuka pada lengan bawah kanan.
Dalam kondisi mencekam tersebut, kedua korban kemudian dilarikan ke IGD RSUD Bangli sekira pukul 09.20 Wita menggunakan mobil pikap. Namun, saat dilarikan ke RSUD Bangli, kedua korban sudah dalam kondisi meninggal.
Selain kedua korban meninggal dunia, RSUD Bangli juga menerima satu korban dalam kondisi kritis yaitu, I Wayan Ruslan (53). Wayan Ruslan diantar oleh ambulans puskesmas sekira pukul 10.09 Wita.
Humas RSUD Bangli, Kompyang Ari Wijaya membenarkan dirinya menerima korban meninggal dunia dari Banjar Tabu, Songan. Terkait korban kritis, Wijaya mengatakan pasien mengalami trauma tusuk abdomen pasca perkelahian di Kintamani.
Saat ini korban sedang mendapat penanganan intensif dari petugas RSUD Bangli. "Tindakan yang sudah diambil CT Scan dan RO Thorax rencana akan diambil tindakan operasi sore ini dan saat ini sedang persiapan untuk tindakan," ujarnya.
Sementara itu, Polres Bangli telah melakukan penyitaan beberapa barang bukti perkelahian maut itu di antaranya dua bilah pedang samurai dan sebuah tongkat besi.
Polres Bangli melakukan langkah-langkah pencegahan dengan berkoordinasi bersama tokoh masyarakat, keluarga korban, dan keluarga pelaku agar situasi tidak berkembang menjadi konflik sosial.
"Personel kami juga ditempatkan di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga," ujar AKBP James.
Motif di balik peristiwa penganiayaan tersebut masih dalam proses penyelidikan. Polisi terus melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku dan saksi untuk mengungkap secara jelas penyebab terjadinya peristiwa tersebut.
Polres Bangli menegaskan proses penanganan perkara dilakukan secara profesional, transparan, dan humanis."Kami akan menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas," tegas AKBP James.
"Personel kami juga ditempatkan di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga," ujar AKBP James.
Motif di balik peristiwa penganiayaan tersebut masih dalam proses penyelidikan. Polisi terus melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku dan saksi untuk mengungkap secara jelas penyebab terjadinya peristiwa tersebut.
Polres Bangli menegaskan proses penanganan perkara dilakukan secara profesional, transparan, dan humanis."Kami akan menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas," tegas AKBP James.
Peringatan! Jangan ditiru tindakan/perilaku yang tidak di benarkan tersebut.
PERINGATAN! (konten grafis 18+)
Berikut Rekaman Videonya :
2 komentar