Kematian Yahya Sinwar merupakan pukulan berat bagi Hamas, terutama karena mereka sebelumnya telah kehilangan Ismael Haniyeh.
melansir dari BBC International, Jumat (18/10/2024), pembunuhan tersebut terjadi dalam pertemuan kebetulan dengan pasukan Israel di Rafah, Gaza selatan.
Militer Israel merilis video dari drone, menunjukkan sosok yang mereka klaim sebagai Sinwar, duduk di kursi dan tertutup debu di dalam sebuah bangunan yang rusak.
Menurut laporan Reuters pada Jumat (18/10/2024), Kelompok Hamas belum memberikan tanggapan resmi terkait kematian Sinwar. Namun, beberapa sumber di dalam kelompok militan tersebut mengindikasikan bahwa Sinwar memang meninggal karena pasukan Israel.
Hizbullah, yang merupakan sekutu Hamas, juga mengeluarkan pernyataan yang menegaskan komitmen mereka untuk melawan Israel setelah kabar kematian Sinwar beredar. Dalam pernyataan tersebut, Hizbullah menyatakan bahwa mereka akan memasuki “fase baru” dan meningkatkan konfrontasi dengan Israel.
Perwakilan Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pembunuhan Sinwar akan menyebabkan perlawanan yang lebih kuat di Palestina.
“Semangat perlawanan akan semakin kuat,” kata dia, melansir AFP, Jumat (18/10).
Perwakilan itu lalu berujar, “Ia akan menjadi contoh bagi para pemuda dan anak-anak yang akan meneruskan jalan menuju pembebasan Palestina.
Posting Komentar