Video tersebut muncul di beberapa berita, di antaranya Middleeasteye.com dan Bartarinha.ir, yang bersumber dari akun YouTube milik aktivis asal Arab Saudi yang tinggal di Jerman, Ali Dubaisy.
Dubaisy mengatakan, dia mendapatkan video dari seorang turis yang datang ke Arab Saudi ( jama'ah indonesia ) dan merekam peristiwa itu secara diam-diam. Namun dia tidak tahu kapan video direkam, identitas orang yang dieksekusi, maupun kasus yang menjerat mereka.
Dubaisy mengatakan, dia mendapatkan video dari seorang turis yang datang ke Arab Saudi ( jama'ah indonesia ) dan merekam peristiwa itu secara diam-diam. Namun dia tidak tahu kapan video direkam, identitas orang yang dieksekusi, maupun kasus yang menjerat mereka.
Kebijakan Pemerintah Arab Saudi saat itu mengatakan eksekusi mati tidak boleh direkam. Mereka pun tidak memberikan keterangan terkait video yang beredar tersebut.
Sejumlah media memberikan keterangan yang berbeda-beda mengenai video tersebut, di tahun-tahun berikutnya. Ada media yang menyatakan orang yang dieksekusi adalah penyelundup narkoba dari Nigeria, ada juga yang mengatakan perempuan yang membunuh anak tirinya, hingga pangeran Arab Saudi yang melakukan pelanggaran menembak warga sipil.
France24.com mengimbau agar pembaca mereka berhati-hati dalam mempercayai narasi yang beredar terkait video tersebut. Mereka menemukan video tersebut telah beredar sejak tahun 2014 silam.
Berikut Rekaman Videonya :
PERINGATAN! (konten grafis 18+)
Di Mekah, Arab Saudi, seorang wanita yang dituduh melakukan pembunuhan dipenggal dengan pedang di tengah jalan.
Wanita yang dieksekusi, Laila Bin Abdul Muttalib Basim, dinyatakan bersalah menyiksa dan membunuh putri tirinya yang berusia tujuh tahun.
Dalam rekaman yang diakses situs Middle East Eye, terlihat wanita asal Myanmar itu diseret ke tengah jalan oleh empat petugas polisi. Basim, yang diseret ke tanah, berteriak "Saya tidak membunuh", namun algojo memenggal kepala wanita itu dengan pedang.
Gambar-gambar ini kini menjadi perbincangan di negara tempat sembilan orang telah dieksekusi sejak awal tahun.
Dalam keterangan Kementerian Dalam Negeri disebutkan bahwa eksekusi tersebut dilakukan untuk “melindungi keamanan”.
Dalam diskusi online, pihak Saudi menyatakan bahwa mereka tidak menentang hukuman yang diberikan kepada pekerja Myanmar tersebut, namun cara penerapannya salah. (Kebebasan).
Berikut Rekaman Videonya :
PERINGATAN! (konten grafis 18+)
Ruyati dipancung pada hari Sabtu (18/6/2011) di Mekah karena membunuh majikan perempuannya yang bernama Khairiyah binti Hamid Mijlid dengan pisau yang biasa digunakan untuk memotong daging. Pembunuhan itu terjadi pada bulan Januari 2010.
Berikut Rekaman Videonya :
PERINGATAN! (konten grafis 18+)
Berikut Rekaman Videonya :
PERINGATAN! (konten grafis 18+)
https://videy.co/v?id=Z7EvHjdj1 (isis di Alepo)
10 komentar