Tindakan tanpa pamrih Tn. Harish telah menjadi berita utama di India, menuai pujian dari para dokter yang terheran-heran bahwa seseorang yang telah menderita cedera mengerikan seperti itu dapat berpikir sejernih itu.
Menurut The Times of India, sebuah truk melaju kencang yang membawa karung-karung gula telah mencoba menyalip sepeda motor Tn. Harish di Jalan Raya Nasional 4 menuju Bangalore pada Selasa (16 Februari) pagi.
Polisi setempat mengatakan truk itu menyerempet sepeda motor, dan akibatnya, Bapak Harish terlempar ke bawah roda truk. Tubuh bagian bawah beliau terpental beberapa meter.
Sebuah video yang diunggah daring menunjukkan Tn. Harish menggerakkan kepala dan lengannya meskipun ia terluka.
Times of India melaporkan bahwa dua ambulans tiba di tempat kejadian dalam waktu delapan menit dan membawa Tn. Harish ke rumah sakit, tetapi ia meninggal beberapa menit setelah mencapai rumah sakit.
Pengemudi ambulans yang membawa Tn. Harish ke rumah sakit dilaporkan mengatakan bahwa permintaan terakhir pemuda itu kepadanya dan paramedis di ambulans adalah agar organ-organnya didonorkan.
"Ketika kami sampai di rumah sakit, dia masih sadar - bahkan saat itu dia bersikeras agar organnya didonorkan," tambah pengemudi itu.
Sopir truk kemudian ditangkap karena menyebabkan kematian akibat mengemudi secara gegabah.
Pak Harish, yang baru saja kembali ke Bangalore setelah mengunjungi kampung halamannya di Gubbi, digambarkan sebagai anak berbakti yang bertekad memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. Ia telah mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan logistik di Bangalore setahun yang lalu.
"Kami telah mengambil mata Harish karena ia sangat ingin mendonorkan organnya. Sungguh menakjubkan bagaimana seorang pria yang terbelah dua dan tergeletak di jalan mampu berpikir sejernih itu," ujar Dr. Bhujang Shetty, ketua Rumah Sakit Narayana Netralaya, kepada The Times of India.
"Ini tidak pernah terjadi. Dia tidak mengalami cedera kepala karena dia memakai helm."
Tidak diketahui berapa banyak organ milik Tn. Harish yang cocok untuk didonorkan.
Dr Ajit Benedict Rayan, direktur medis di Rumah Sakit Hosmat, menambahkan bahwa Tn. Harish mungkin dapat bertahan hidup jika pertolongan tepat waktu diberikan.
"Cedera yang dideritanya disebut cedera remuk, di mana tulang, otot, pembuluh darah, dan kulit seseorang terpisah dari tubuh," jelasnya. "Sungguh tidak manusiawi bahwa begitu banyak kendaraan yang lewat. Meskipun ada perintah Mahkamah Agung, orang-orang masih menolak untuk membantu korban kecelakaan."
“Sungguh heroik bagi Harish untuk berpikir menyumbangkan organ tubuhnya untuk membantu orang lain bahkan ketika dia terbaring di tengah jalan.
Peringatan! Jangan ditiru tindakan/perilaku yang tidak di benarkan tersebut.
PERINGATAN! (konten grafis 18+)
Berikut Rekaman Videonya :


10 komentar