News - Unit Reskrim Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait laporan mengenai kemungkinan adanya korban dalam insiden tawuran pelajar yang terjadi di Jalan Otista Raya, Kelurahan Bidara Cina pada selasa malam (22/04/2025).
Kapolsek Jatinegara, Kompol Samsono, menyatakan bahwa pihaknya masih menjalankan penyelidikan untuk mengonfirmasi informasi yang beredar, mengingat hingga saat ini belum ada laporan yang diterima mengenai keberadaan korban dalam kasus tersebut.
Hingga saat ini, belum terdapat laporan dari keluarga pelajar yang mengalami cedera, maupun dari rumah sakit di wilayah Jatinegara dan sekitarnya mengenai keberadaan korban tawuran yang dirawat. "Berdasarkan informasi yang ada, terdapat laporan mengenai adanya korban." Namun, kami belum dapat memastikan hal tersebut, karena anggota saat ini sedang menjalankan proses verifikasi. "Dikarenakan informasi tersebut telah disampaikan ke pihak rumah sakit," ujar Samsono, Rabu (23/04/2025).
Pihak Unit Reskrim Polsek Jatinegara mengungkapkan bahwa mereka masih menjalankan pemeriksaan terhadap 20 pelajar yang ditangkap saat insiden tersebut, serta penduduk setempat di sekitar lokasi kejadian.
Berdasarkan rekaman video amatir yang beredar di media sosial, seorang pelaku tawuran tampak tergeletak di tengah ruas Jalan Otista Raya, mengalami pendarahan. "Apabila tidak terdapat individu yang perlu diamankan (terluka)." Situasinya masih belum jelas (apakah ada korban atau tidak).
Kita akan melakukan pemeriksaan nanti, mengingat adanya saksi yang memiliki pengetahuan mengenai hal tersebut. "Sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam video tersebut," ujarnya. Samsono menyatakan bahwa Unit Reskrim Polsek Jatinegara masih melanjutkan pemeriksaan mendalam terhadap 20 pelajar yang telah diamankan guna memastikan tingkat keterlibatan mereka. Berdasarkan hasil analisis sementara, insiden tawuran melibatkan dua siswa dari SMK Budi Utomo dan SMK 3 yang telah merencanakan untuk bertikai di area permukiman warga Tanjung Lengkong.
Sekelompok pelajar yang terlibat dalam aksi saling serang dengan senjata tajam telah menyusun rencana untuk melakukan tawuran, dengan dalih merayakan selesainya ujian di institusi mereka. "Penyelesaian hukum masih dalam tahap evaluasi." Karena pada lokasi kejadian tersebut kami menemukan senjata tajam serta peralatan lainnya yang mencolok. "Ini adalah yang diindikasikan sebagai alat untuk melakukan tawuran," ujarnya.
Peringatan ! Jangan ditiru tindakan/perilaku yang tidak di benarkan tersebut.
PERINGATAN! (konten grafis 18+)
Berikut Rekaman Videonya :
52 komentar
Budaya jakarta yg 1 ini jangan sampai di claim negara2 lain.
Justru kepunahan terjadi ketika Perdamaian dan teknologi. Lihat jepang, bukan hanya jepang bahkan negara yg damai aman sentosa mengalami penurunan populasi.
Coba lihat ukraina, lihat orang2 digaza palestina. Bahkan mereka yg degempur oleh rudal populasinya tetap meningkat.
Jadi buat pemerintah tolong adakan game tawuran real in life. Agar pengurangan penduduk terjadi bukan karna malas nikah dan buat anak, melainkan mati dan balas dendam.
1. Pengurangan penduduk akibat malas nikah dan ngurus anak karna faktor ekonomi dan pengen fokus karir akhirnya gak laku(contoh negara: jepang dan korea)
2.pengurangan populasi akibat adanya kematian pasca perang atau kekejaman bersenjata(contoh negara: palestina, ukraina, dan mexico)
Jadi rata2 rata orang yang menganut agama islam adalah orang yang sudah mampu berfikir logis. Mereka tauran jihad sudah diwajibkan dalam islam untuk mati demi nama Allah.
##&
#d
Dimedan? Banyakan jawa.
Padang, aceh, jambi, bahkan riau dan seluruh sumatera mayoritas jawa. Apa lagi wilayah jabodetabek. Pokoknya kalau udah ada nama wilayah kepulawan jawa, sudah dipastikan itu mayoritas suku jawa semua.