r0KeU5oSmyKqwKizJNrjhU8bDpDd2EMCTD9hyh6V
Bookmark

Sadis! Ibu-ibu di tebas pakai parang


Criminal - Beberapa tahun terakhir ini telah diselimuti oleh kengerian di kawasan berbahasa Inggris di Kamerun. Ketika pejuang separatis dan pasukan pemerintah terlibat dalam baku tembak yang tiada henti, warga sipil tetap menjadi pihak yang paling merasakan dampaknya. Namun, fenomena terkini yang terjadi dalam beberapa hari terakhir adalah pembunuhan terhadap warga sipil. Korban terakhir merupakan seorang wanita di Muyuka, kawasan Barat Daya, yang tragisnya dibunuh karena diduga berperan sebagai informan pemerintah, (16/08/2020).

Dalam sebuah video yang mengerikan yang dipublikasikan di media sosial, wanita tersebut mengalami penusukan di leher oleh seorang pejuang separatis setelah tangannya terikat ke belakang. “Pegang dia, pegang kakinya,” seru salah satu pelaku pembunuhan tersebut dengan suara lantang. Ia kemudian dipenggal dan ditinggalkan di tepi jalan, sementara kendaraan roda empat dan dua melintas.

Beberapa jam setelah terjadinya pembunuhan keji terhadap seorang ibu empat anak di Muyuka, wilayah Barat Daya, rekaman tambahan muncul yang mendokumentasikan momen-momen yang berujung pada kematiannya. Dalam video tersebut, wanita berusia 35 tahun itu dituduh sebagai "kaki hitam" oleh para pejuang separatis yang diduga terlibat. Wanita yang telah meninggal dunia itu tampak menjelaskan bahwa meskipun ia telah menerima undangan dari pihak militer, ia dengan tegas membantah telah memberikan informasi kepada mereka. "Saya menyampaikan kepada mereka bahwa saya tidak berniat untuk kembali ke sana... karena mereka telah menangkap dan memenjarakan saudara laki-laki saya."

Saat ditanyakan mengenai alasan pertemuannya dengan pihak militer tersebut, wanita itu menjelaskan, "Dia yang mengundang saya untuk keluar." Meskipun saya menolak, dia tetap berupaya untuk mengundang saya keluar. Saat dia diinterogasi lebih lanjut, akhirnya muncul pertanyaan mengenai kesadarannya akan keberadaan individu yang tampak berasosiasi dengan militer, dianggap sebagai "penjahat". Namun, hingga kini, tidak ada kelompok separatis yang secara resmi mengakui tanggung jawab atas tindakan yang telah mendapatkan kecaman luas tersebut. Namun, dalam sebuah acara yang berlangsung pada Rabu, 12 Agustus 2020, Pusat Hak Asasi Manusia dan Demokrasi di Afrika yang dipimpin oleh Agbor Balla mengungkapkan bahwa dia telah dibunuh oleh para pejuang separatis.

Peringatan ! Jangan ditiru tindakan/perilaku yang tidak di benarkan tersebut.

PERINGATAN! (konten grafis 18+)
Berikut Rekaman Videonya :
8 komentar

8 komentar

  • Anonim
    Anonim
    19 April 2025 pukul 08.27
    Mantaps
    Reply
  • Anonim
    Anonim
    18 April 2025 pukul 13.15
    hdeh hrs pake vpn yatim tll
    • Anonim
      Anonim
      20 April 2025 pukul 05.23
      Lu yang yatim tolol, gw aja kaga pake🤣
    • Anonim
      Anonim
      22 April 2025 pukul 03.57
      kau yang yatim tolol memek mamak mu sini ku beli, vidio nya yang di bawah tolol yang link videy
    Reply
  • Anonim
    Anonim
    16 April 2025 pukul 11.09
    ajg link gjls
    • Anonim
      Anonim
      16 April 2025 pukul 16.00
      lu yang tolol kagak tau
    • Anonim
      Anonim
      16 April 2025 pukul 20.38
      Coba sabar di baca dlu, itungan ada linknya,,, bknnya gak jls anda saja yg kurang pinter
    • Anonim
      Anonim
      18 April 2025 pukul 23.20
      apaasih luu itu di bawah teksnya ada vidnya tinggal putar dahh, hp lu aja tuhh yg anehg
    Reply