Criminal - Di SMP Wenceslao Rivero di Las Tunas, terjadi pertengkaran antara dua siswa yang berakhir dengan salah satu dari mereka terluka di wajah, diduga terkena pensil. Insiden yang terjadi pada (02/09/2025) tersebut telah mengguncang komunitas sekolah dan mengungkap sisi gelap lain dari krisis pendidikan di Kuba.
Menurut surat kabar resmi provinsi, serangan itu terjadi di dalam kelas, tepat sebelum sekolah dibubarkan. Direktur Pendidikan Kota, Eulicer Escalona Escalona, menyatakan bahwa insiden itu hanya meninggalkan "goresan" di wajah remaja tersebut. Namun, foto-foto yang dibagikan oleh para siswa membantah pernyataan yang terkesan acuh tak acuh ini.
Anak di bawah umur yang terluka dirawat di poliklinik Piti Fajardo dan, menurut laporan medis, tidak mengalami cedera serius. Namun, dalam video yang dibagikan di media sosial, pelaku terlihat berulang kali menusukkan benda tajam ke leher dan punggung teman sekelasnya, sesuatu yang jauh lebih dari sekadar goresan biasa. Manipulasi fakta oleh pers rezim telah memicu kemarahan di kalangan orang tua, siswa, dan pengguna internet.
Dinas Pendidikan Kota memastikan bahwa "analisis" telah dilakukan terhadap mereka yang terlibat dan keluarga mereka, dan tindakan disipliner akan diambil. Namun, penjelasan tersebut datang terlambat, dan baru setelah kasus tersebut menyebar luas di media sosial, berkat jurnalis independen Yosmany Mayeta Labrada dan para siswa yang merekam momen tersebut.
Keheningan awal pihak berwenang dan sikap meremehkan insiden tersebut selanjutnya mengingatkan kita pada strategi rezim yang biasa dilakukan: membungkam, menutup-nutupi, dan menyalahkan "indisipliner," daripada menerima bahwa ini adalah masalah serius kekerasan di sekolah .
Banyak orang tua yang menyuarakan pendapat mereka, mempertanyakan mengapa tidak ada guru di kelas saat serangan terjadi, dan juga tidak ada guru di sekitar yang bisa membantu. Pengguna lain menunjukkan kemunafikan narasi resmi: "Mereka terus-menerus membicarakan penembakan di sekolah di AS, tetapi mereka bungkam tentang kekerasan yang meledak di kelas kita sendiri."
Peristiwa ini menyoroti tanggung jawab guru dan administrator serta mencerminkan iklim kekerasan dan pengabaian di sekolah-sekolah Kuba , tempat kaum muda tumbuh di tengah ketegangan, frustrasi, dan sistem yang tidak memberi mereka masa depan.
Di negara tempat sekolah-sekolah hancur, guru-guru melarikan diri demi gaji yang lebih baik, dan siswa-siswa terbebani dengan keputusasaan hidup tanpa pilihan, episode-episode kekerasan ini adalah konsekuensi alami dari sistem yang tidak lagi mendidik atau melindungi.
Peringatan! Jangan ditiru tindakan/perilaku yang tidak di benarkan tersebut.
PERINGATAN! (konten grafis 18+)
Berikut Rekaman Videonya :
2 komentar